Benarkah Neil Amstrong Pernah Mendarat di Bulan?
Desember 19, 2011 Tinggalkan komentar
Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu kita semua masih ingat siapa saja awak dari Apollo 11 itu. Nama Niel Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ketiga orang itulah para astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11. Peristiwa ini tentunya menjadi suatu tolak ukur bagi kemajuan IPTEK kita, dan mungkin kedepannya penjelajahan ke Mars maupun planet lainnya dengan mengirimkan manusia pertama kesana bukan menjadi suatu impian lagi.
Namun sayang, setelah lebih dari tiga dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar mendaratkan manusia ke Bulan dikarenakan beberapa sebab, diantaranya penguasaan teknologi yang belum memadai saat itu,dll. Era tahun 1969 merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum berakhir. Mungkin karena ambisinya untuk memenangkan perang dingin inilah yang membuat pihak Amerika kemudian membuat suatu “kecurangan” dengan sebuah proyek rekayasanya yang mengambil setting pendaratan di bulan tsb. Satu fakta yang mungkin membuat Amerika “geram” adalah kabar keberhasilan Soviet yang telah mengorbitkan Vostok 1-nya bersama Yuri Gagarin, sebagai manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ruang angkasa.
American Fox TV Network menayangkan sebuah program yang disebut Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon? (Teori Konspirasi : Apakah Kita Sungguh Mendarat di Bulan?). Mitch Pileggi, seorang aktor dalam film X-Files memandu acara satu jam ini, menyatakan bahwa NASA telah memalsukan seluruh proyek Apollo ke Bulan dengan membuat filnya di Studio. Namun, mitos ini hanya diyakini sedikit orang di Amerika. Berdasarkan jejak pendapat Time pada tahun 1995 dan Gallup pada tahun 1999, yakni hanya sekitar 6% saja orang Amerika yang meragukan bahwa 12 Astronot telah berjalan di bulan. Ke-6% orang-orang yang meragukan hal itulah yang disebut sebagai penganut teori konspirasi.
Para
X : Penganut Konspirasi
Y : sebagai orang yg mempercayai Apollo 11 benar2 mendarat di Bulan
Point 1. Mana bintangnya?
Y : Penjelasannya sangat sederhana, film dengan kualitas terbaik pun tidak dapat
memperlihatkan secara bersamaan dua objek , yg satu sangat terang (pakaian astronot warna putih yang terkena sinar matahari) dan obyek lain yang redup (bintang). Story Mugrave, seorang astronot yg telah terbang keluar angkasa sebanyak enam kali, mengatakan bahwa ketika ia berada diluar pesawat , dibawah sinar matahari yang terang, ia tidak dapat melihat bintang-binatang. Namun ketika pesawat berada di dalam bayangan bumi dan matanya dapat beradaptasi dengan lingkungan yg lebih gelap, pada saat itulah dia dapat melihat bintang.
Point 2. Mengapa bayangnya tidak paralel?
Y :
1. Tidak ada angin di dalamstudio film kecuali jika kipas angin dihidupkan.
2. Jika ada cukup banyak angin di studio film,sehingga bendera berkibar , angin itu juga pasti menggerakkan debudebu di kaki mereka.
Sesungguhnya, bendera yg berkibar itu justru membuktikan bahwa para astronot memang berada di Bulan. Bendera itu bergoyang karena baru saja dipasang. Dan terus bergoyang selama beberapa waktu dengan cara yang tidak biasa karena gravitasi Bulan 1/6 gravitasi Bumi, dan karena tidak ada udara di bulan untuk segera menghentikan gerakan bendera.
Point 4. Mana Kawahnya?
X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?
Point 5. Transmisi suara tidak ada jedanya sama sekali?
Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedany. Antara suara dari bulan dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut :
1.102:41:12 Duke: Eagle, you’ve got 30 seconds to P64
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)
3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you’re looking great. (Pause)
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)
Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja)
Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya.
Point 6. Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)
X : Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat?
Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka
memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.
Point 7. Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil?
X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.
Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih.
Namun, ada suatu bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu batu-batu bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yg telah diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.
1. Karena hanya mengandung sedikit air
2. (lihat gambar ke-2 batu bulan ) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya.
3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan denganteknologi terbaru apapun. Untuk menghasilkan batuan bulan palsu , setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus
bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?
Seharusnya, kita semua tidak sepantasnya
terpengaruh pada berita yg hanya secara sepihak menyoroti perjalanan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam menjadi misi pertama ke bulan.
Padahal ada beberapa misi yg sudah berhasil mendarat di bulan setelah Armostrong dan Aldrin.
Orang terakhir yg berjalan ke bulan adalah Gene Cernan yg melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7 – 19 Desember 1972.